Paradigma Ajaran Setia Hati : Antara Pengakuan dan Kenyataan
Paradigma Ajaran Setia Hati : Antara Pengakuan dan Kenyataan Ilmusetiahati.com - Paradigma Ajaran Setia Hati : Antara Pengakuan dan Kenyataan • Mengaku ngugemi “SURODIRO JOYONINGRAT, LEBUR DENING PANGASTUTI“, kenyataanya: banyak sekali menyelesaikan masalah dengan kekerasan, bukan hanya dengan orang lain bahkan dengan saudaranya sendiri. Baca Juga : Selamat Hari Pencak Silat Indonesia • Mengaku ngugemi “NGELURUG TANPO BOLO“, kenyataanya: bahkan untuk menyelesaikan masalah internal dengan sedulur harus melibatkan banyak warga. Orang yang mestinya bisa menyelesaikan dengan cara pembicaraan malah menggerakan para warga untuk menghadapi. • Mengaku ngugemi “MIKUL DUWUR, MENDHEM JERU“, kenyataan: permasalahan yang terjadi diinternal organisasi sampai dibawa-bawa ke media social. Ketidak sesuaian paham atau pandangan digunakan untuk menjelek-jelekan dihadapan para warga yang menjadi pengikut, bahkan kepada warga yang baru di sahkan. Ironisnya ini dilakukan oleh warga senior bahkan sudah menc