SH TERATE PERTAMA BERORGANISASI

SH Terate Pertama Berorganisasi


Ilmusetiahati.com - 25 Maret 1951 SH Terate pertama berorganisasi, dimana kegiatan SH Muda / SH PSC mulai diteruskan para murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo.

Aktivitas masyarakat dalam berkegiatan dan berkumpul mulai terbuka lebar setelah bangsa Indonesia berhasil mencapai kemerdekaan. Murid murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo mulai memikiran tentang format penataan program kegiatan SH PSC. Posisi “guru” atau pemimpin SH Terate yang vakum dikarenakan Ki Hadjar Hardjo Oetomo sudah sakit parah dan usianya yang sepuh, sudah selayaknya disiapkan penggantinya agar ajaran beliau tetap lestari.

Gagasan perubahan strukur di tubuh SH PSC yang pernah dibicarakan dalam konferensi pada tahun 1948 yang berisi amanah Ki Hadjar Hardjo Oetomo, antara lain :

  1. Kumpulkan saudara-saudara tunggal kecer

  2. Buatlah wadah baru yang kuat

  3. Lestarikan ajaranku.


Berdasar amanah tersebut disepakatilah pada tanggal 25 Maret 1951, digelarnya konferensi Jl. Dr. Soetomo No.67 Madiun, kediaman Bapak Santoso Kartoatmodjo.

Dengan Daftar tamu berjumlah 30 Murid Ki Hadjar Hardjo Oetomo, antara lain:

  1. Sutomo Mangkujoyo

  2. Santoso Kartoatmodjo

  3. Irsyad Hadi Widagdo

  4. Harjo Marjut

  5. Sumaji

  6. Bambang Sudarsono

  7. Jendro Darsono

  8. Sugiarto

  9. Sumo Sudardjo

  10. Arsidin

  11. Harjo Giring

  12. Harjo Wagiran

  13. Harsono

  14. Badini

  15. Suharyo

  16. Utomo Mulyoprojo

  17. Hadiwijoyo

  18. Umar karsono

  19. Yohanes Salyo Harso Utomo

  20. Muntoro

  21. Sulaiman

  22. Sumodiran

  23. Sukiman

  24. Makun

  25. Sayogyo

  26. Asmadi

  27. Darmadi

  28. Suyono

  29. Asmungi

  30. Sastro basuki


Konferensi saat itu menelorkan sejumlah keputusan penting, antara lain:

  1. Menyusun Anggaran Dasar (AD)dan Anggaran Rumah Tangga (ART) SH Terate yang pertama.

  2. Mengangkat Bapak Soetomo Mangkoedjojo sebagai Ketua SH Terate Pusat.

  3. Untuk menghargai jasa Hardjo Oetomo yang telah berjuang mendirikan perguruan pencak silat ini, SH Terate memberikan gelar kehormatan kepada beliaudengan Ki Hadjar.

  4. Istri beliau, Ibu Inem Hardjo Oetomo diposisikan sebagai Ibu SH Terate.

  5. Sementara itu, untuk lebih mengefektifkan program latihan pencak SH Terate, Bapak Santoso dan Pak Badini diangkat sebagai pelatih.


Dengan adanya perubahan system dari “paguron” atau “perguruan” SH Muda / SH PSC menjadi Organisasi SH Terate yang bertumpu pada “sistem persaudaraan”.

Perubahan organisasi dari sistem tradisional ke sistem organisasi modern, Dengan konsep ini, kelak SH Terate diharapkan mampu menjawab tantangan kehidupan yang semakin kompleks.

Alasan kedua agar SH Terate tidak dikuasai dan bergantung pada orang-perorang, sehingga kelangsungan hidup organisasi dan kelestariannya lebih terjamin.

Meski sistem organisasi sudah bergeser dari perguruan pencak silat berubah jadi organisasi persaudaraan, namun dalam konsepsi keilmuan (idealisme), tradisi paguron masih tetap dipertahankan.

Ini mengingat bahwa SH Terate lahir dari akar budaya pencak silat yang tetap ngugemi prinsip prinsip patrialisme.Lain kata, konsepsi demokratisasi lebih dikedepankan dalam penataanorganisasi.

Sementara dalam prosesi pewarisan keilmuan, tradisi paguron atau perguruan pencak silat masih dipegang teguh oleh tokoh tokoh SH Terate.

(ikrar, rizki)

Comments

Popular posts from this blog

Jasa SEO Website Profesional Tana Tidung

Jasa SEO Website Profesional Halmahera Tengah

Jasa SEO Website Profesional Sumba Barat Daya